Education Fund Part II

Continue pembahasan previous post...

Jadi bagaimana sih cara mempersiapkan dana pendidikan anak?

These are the list :

1. Tujuan : Dana Pendidikan Anak sampai dengan S1
(Dari sini hitung lagi jangka waktu untuk menuju masing2 jenjang berapa tahun)

2. Tentukan dimana ingin menyekolahkan anak
Banyak client, pada saat gw interview, bingung karena belum mikirin sejauh itu...jadi biasanya gw kasih gambaran aja, mba/mas dulu sekolahnya dimana...mungkin mau ngikutin jejak bonyoknya..e.g. bonyok di al-azhar so anak2nya bisa di al-azhar lagi atau setara/lebih dr sekolah itu dan tidak kurang.

3. Tentukan apakah anak anda ingin sekolah di dalam/di luar negri or didalam kota or luar kota. 
Kalau diluar dari tempat orang tuanya tinggal, otomatis pertimbangkan juga biaya hidupnya e.g. biaya kost, biaya makanan, biaya transport (transport di kota tersebut dan transport klo mau pulang ke kota asal untuk liburan). Untuk sekolah di luar negri berarti yang juga harus dipersiapkan adalah bimbingan belajar untuk memperlancar bahasa asingnya, plus ikut ujian TOEFL or IELTS, biaya pembuatan paspor, biaya student visa, asuransi kesehatan, dan lain sebagainya.

4.Cari tau biaya saat ini disekolah tersebut berapa (sedetail - detailnya) 

5.Inflasikan biaya nya saat ini, kira2 pada saat anak anda sekolah nanti berapa yang harus di bayar

6. Pilih produk yang sesuai dengan jangka waktu masuk sekolah. 

Kebayangkan pusingnya para advisor AFC yang majority belum menikah dan setiap hari harus melihat dana pendidikan yang guedeee buangeet wkakakaka....Untuk hitungan sekolah di luar negri malah lebih rumit, karena kita juga harus find out inflasi pendidikan di tempat mereka berapa dan sebagainya.


Eitts jangan pusing dulu ya, seperti yang dah gw bilang kalo ga dipersiapkan sama sekali dari sekarang malah nantinya bakal lebih pusing lagi. So berani lah untuk berakit rakit kehulu dulu. Oh ya khusus untuk kuliah, walaupun kalian belum tau nih anaknya ntr pgnnya jurusan apa, tapi bisa di liat dari historical mama papanya ngambil apa dulunya dan bisa dijadikan patokan...or kalau memang tu anak kecil - kecil sudah menunjukan minatnya disuatu bidang, maka minat tersebut juga bisa dijadikan patokan.

Jangan takut bermimpi yang tinggi untuk anak loh, just imagine how proud you're gonna be when they graduate :)

Ok di post sebelumnya, gw sudah mention ttg kopdar dana pendidikan anak, jadi ntr apabila sudah diumumin kapan tepatnya tu kopdar, kalian bisa persiapkan terlebih dahulu pertanyaan - pertanyaan yang ingin ditanyakan dan didiskusikan. I will be there as well with other AFC advisors to help you guys :)

Happy investing :)

Loadsa Love, 

Dini

Education Fund Part I


Client : Mba dini, ini beneran angkanya segini nanti pas anak kuliah?
(tangan di atas kepala pusing mikirin duit)
Me : Well, memang itu kenyataannya mba J ! Itu baru kuliah di dalam negri loh, bukan di luar negri. Kalau diluar negri lebih banyak lagi biayanya.
Client : Waduh gimana ini?
Me : hehehe tenang mba.  Nah sekarang ini bagian investasinya, berapa yang harus diinvestasikan tiap bulannya. Karena usia anak mba masih sangat kecil, maka nominal yang harus diinvest juga sedikit.
client : “mulai lega dan tersenyum”
oh jadi saya tiap bulan invest sekian ya mba?
me : iya, jangan takut dulu donk mba, mba perlu takut kalau sama sekali ga ada persiapan apa – apa and just go with the flow, tau2 pada saat dibutuhkan malah ga ada duit sama sekali.
client : oh iya ya , jadi kapan mulai implementasinya? “semangat 45”


Convo di atas adalah salah satu percakapan yang sering terjadi antara para advisor dan client. Education fund itu hitungannya paling musingin para advisor, karena banyak detail yang harus diperhatikan dan juga musingin buat client karena rata – rata kelebihan dana yang dimiliki habis untuk sekolah anak. Tapi yang namanya orang tua ga boleh sama sekali mengabaikan pendidikan anak. Kalau kata nyokap gw , “mendingan hidup biasa – biasa aja yang penting anak gw sekolah tinggi deh”.

Bagi orang yang sudah berkeluarga, hal pertama yang terpenting yang harus disiapkan adalah dana pendidikan anak. Banyak ibu-ibu yang sebenarnya kurang memahami bagaimana cara menyiapkan dana tersebut. Sehingga pada saat ada tawaran dari pihak institusi atau agen penjual yang menggunakan kata “tabungan/asuransi pendidikan anak” maka banyak yang langsung membeli tanpa memahami benar konsep dan kegunaan dari produk tersebut. Sekarang coba kita pretelin satu demi satu. Tabungan itu apa sih?tabungan itu suatu produk keuangan yang memiliki tujuan untuk menyimpankan dana masyarakat. Tabungan bisa diambil dan disetor kapan saja. Tabungan lebih aman dibandingkan menyimpan uang dirumah dan juga lebih menguntungkan dari segi bunga (walaupun tidak seberapa kalau nominalnya kecil). Tabungan adalah produk jangka pendek. Jadi tabungan sendiri sebenarnya bukan produk yang tidak tepat untuk pendidikan anak, tabungan akan digunakan apabila kebutuhan pendidikan anak itu harus dibayarkan dalam jangka 1- 2 tahun. Nah, apakah tepat menyiapkan dana pendidikan untuk kuliah atau pendidikan dengan jangka waktu masih panjang menggunakan tabungan? coba pikirkan, tabungan cuma memberikan bunga 2% sedangkan rata – rata kenaikan pendidikan anak kalau di Indonesia apabila dihitung mundur dan diambil rata-rata adalah sebesar 20%. Malah ni ye, gw dapat info langsung dari pengajar disalah satu sekolah, kalau kenaikan per tahun di tempat dia bekerja adalah 40% *tutup kuping* !Ingat ya mba2 dan ibu2, Rp.500.000.000,- sekarang terdengar sangatttt gede buanget tapi apakah artinya 500juta 15 tahun lagi?hmmm ga cukup untuk kuliah sampai selesai.  

Bagaimana dengan asuransi pendidikan? asuransi itu apa sih sebenarnya?Asuransi kan tujuannya untuk memproteksi seseorang. Apakah pendidikan perlu diproteksi?kalau ada yang berpikir “ iya donk mba, jadi anak saya bisa masuk sekolah”. Hmmm think again. Apakah dengan masuk asuransi pendidikan menjamin kecukupan dimasa yang akan datang?nah sekarang coba pikirkan lagi. Hal lain yang harus diperhatikan adalah asuransi pendidikan hanya akan bisa cair pada saat ulang tahun polis. Misalnya ulang tahun polis 15 September 2011, sedangkan kalian juga pada tau sekarang kalau mau masuk sekolah, pendaftarannya sudah jauh – jauh hari begitu juga pembayarannya. Ujung2nya anda juga nombok toh???

Atau menggunakan “unit link” untuk dana pendidikan anak?hmmm *garuk2 kepala* ! Unit link adalah penggabungan asuransi + investasi. Dibilang asuransi ngga, investasi juga ngga. Yang ada returnnya juga ngga maksimal. Kalau untuk pembahasan unit link bagus apa tidak, coba cek di sini yah !

Jadi harus bagaimana donk?yang namanya untuk tujuan jangka menengah dan panjang, jawabannya selalu INVESTASI, INVESTASI dan INVESTASI. Semakin kecil usia anak semakin kecil juga nominal investasi yang harus diinvest setiap bulannya. Why? karena waktu dibutuhinnya masih lama lagi. Malah kalau gw, ada client yang memang gw itungin sedetail-detailnya. Kebetulan tu client tinggal di luar kota dan ingin anak sekolah di Jakarta, otomatis bukan hanya dana pendidikan selama kuliah saja yang gw perhitungkan, tetapi juga biaya kost, biaya buku, biaya transportasi, biaya makanan dan lain-lain. Hal kecil seperti itu tidak boleh tidak diperhitungkan loh. Apalagi kalau anaknya sekolah diluar negri, otomatis ada biaya visa, biaya health insurance, dan lain-lain.

Mau curcol nih, gw kan sekolah dari SMA – kuliah di malaysia. 1 – 2 tahun sebelum kuliah selesai, keuangan sudah cekak banget dah. Bokap kesel karena dulu dah beli asuransi pendidikan tapi ga cukup (now I can explain to u why daddy hahaha) terus jual rumah dan tanah deh. Expectacy nya sih cukup tapi ternyata ga sampe lulus hihihi…ujung-ujungnya diriku sempat kumpulin koin-koin buat beli makanan sebelum tanah laku dijual (secara jual tanah ga cepat, itupun harus rela jual dengan harga cukup rendah) hahaha LESSON LEARNT !! (makanya mo jadi financial planner karena dah pernah ngerasain kaga ada duit buat makan wkakkakaka)!

Untuk next post gw akan jelasin lebih detail tentang bagaimana mempersiapkan dana pendidikan. Pantengin terus yah…

Oh iyaa, next kopdar (tepatnya nanti diumumin) kita bakal ngadain sharing session, lebih ke focus group discussion jadi kalau ada yang ingin tanya2 tentang dana pendidikan atau ada masalah dalam mempersiapkannya bisa datang dan sharing ke para advisor di AFC. Pantengin aja twitter @diniAFC  @AidilAkbar dan @FinCheckUp untuk keterangan lebih lanjut.

Loadsa love,

Dini

Frequent Qs "Kenapa mau jadi Fin Advisor?"

(at the office)
Irfan : Din, dipanggil ke ruangan BOD (Board of Directors)

(masuk ke ruangan)
Dini : Kenapa mba dan mas?
Mba Lisa : nanti ada preview financial planning, kamu sharing aja ya tentang suka duka jadi fin planner, be honest with those people so they know what to expect.
Dini : Ok

(keluar ruangan)
Me : *Refresh back memories kenapa bisa jadi FP*

So here we go :
Gw baru saja selesai ujian dan balik ke Indonesia, tepatnya ke hometown gw Samarinda. Sambil menunggu graduation ceremony yang lumayan lama, yaitu bulan Juli, gw yang sudah sangat kebosanan dirumah (bonyok kerja,adik sekolah, dan hanya ditemani kucing tercinta) akhirnya mutusin buat cabut ke gramedia cari-cari buku. Akhirnya ngeliat satu buku yang cukup menarik perhatian, yaitu “RICH DAD POOR DAD” by Robert Kiyosaki. Pulang ke rumah gw langsung baca tu buku, very inspiring. Menceritakan bagaimana pentingnya untuk menjadi financially independent, bisa dengan berbisnis atau berinvestasi. Wah setelah baca buku itu gw jadi semangat donk. Ngambil note book gw warna ungu, gw tulis deh disitu goals gw apa aja. Of course waktu itu on top of the list adalah “GET A JOB” . Seminggu setelah membaca buku itu, gw beli majalah Chic, eeeeh disitu lagi membahas tentang investasi dan passive income. Banyak entrepreneurs perempuan yang menjadi cerita di majalah tersebut. Nah sampai akhirnya, ada sosok profile pria yang caught mya attention. Yep it was Aidil Akbar Madjid yang sedang bercerita tentang kerjaannya. Waktu itu ga terlalu interested on what he does, tapi lebih kepada the word “investasi”. Buka deh website nya AFC kemudian ngeadd facebook  beliau plus beli buku “Management by Amplop”

Waktu itu pernah menyapa beliau di facebook, nanya investasi yang cocok untuk fresh grad apa?hihihihi tapi ga dijawab “HUH om JAHAT” hauhauha tapi sekarang gw tau kenapa ga di jawab. Ya iyalah wong tujuan gw investasi aja ga tau gimana bisa jawab :D :D !Nah setelah itu, ada announcement kalau beliau ngadain kelas fin planning. Wew exciteeddd, dengan duit sisa – sisa kuliah, gw daftar sekitar bulan november batch 34 di IARFC (International Association of Registered Financial Consultants). Waktu itu ditelp mba @IndahAFC hihihi dan akhirnya daftar deh. Pada saat masuk kelas, ketemu sama   @AidilAkbar hihihi seremmmm mukanya cool abies gitu, mau ngajak ngobrol juga jadi ga berani wkkakakaa…sekarang mahhh, bocor yah om??? :p :p !

Anyway belajar selama 4 minggu, banyak banget ilmu yang gw dapet. Tapi pada saat itu belum tertarik jadi financial planner. Sampai akhirnya ngerjain case “Mas Single” dan “Keluarga Dummy”. Wah, menarik juga nih. Terus ternyata ada tawaran untuk jadi paraplanner di AFC. Hmmm waktu itu klo ga salah gw discuss sama @RuniAFC dan akhirnya kita berdua sama – sama melamar jadi paraplanner. UHUIII….

Sebelum dapat ngehandle client sendiri, gw jadi paraplanner alias asistennya senior di balik layar. Jadi gw belum boleh ketemu client, karena blm eligible plus blum lulus sidang dan dapat gelar RFA (Registered Financial Associate).  Client pertama pada saat menjadi paraplanner adalah seorang celebrity, lebih tepatnya penyanyi ganteng yang ramah banget. Tantangannya, ya karena baru pertama kali ngerjain case yang benar – benar real jadi masih banyak nanya-nanya ama mas @BudiAFC. Waktu itu ngerjain casenya juga rembukan sama @RuniAFC karena kita masih sama-sama baru. Nah pada saat case kedua baru deh ga rembukan lagi dengan runi. Client kedua gw ini cukup interesting. Kenapa?orangnya sangat detail banget dan selalu mengupdate hal – hal baru. However, beliau disiplin banget orangnya. Kalau tidak kenal banget kesannya serem dan menakutkan tapi sebenarnya beliau baiiik banget dan menyenangkan.

Nah after second case, gw juga sudah lulus sidang akhirnya dibolehin deh pegang client sendiri. Clients yang gw pegang macem – macem dan sangat menarik dan menantang. Ada istri kedua, single parents, long distance clients, mas2 yang baru dapat warisan, orang2 yang salah investasi sebelumnya, mba yang suaminya orang asing dan lain – lain. Banyak deh dan alhamdulillah mereka semua menyenangkan J . Senang rasanya bisa membantu orang lain menyelesaikan masalah keuangan mereka. Jadi advisor enak ga?setiap kerjaan pasti ada enak dan ga enaknya donk tetapi selama kita enjoy dan menyenangi kerjaan tersebut, insya allah pasti kita will be good at it eventually J ! Kalau ada yang bilang jadi fin advisor itu sangat gampang, wahhh coba aja bayangin masalah keuangan orang (hutang byk, keuangan mepet,dll) semua dilimpahkan ke elo ?dan elo yang harus ngesolve problems nya mereka. BUT WELL, itu gunanya ilmu yang didapat dari kelas fin planning plus being surrounded by maha guru seperti @AidilAkbar dan BOD lainnya. Kerjaan yang tadi terlihat susah jadi lebih gampang karena senior – senior di kantor selalu available setiap kali ada pertanyaan dan mereka siap sedia membantu. Apakah gw sudah jago??NOPE, I still have a lot to learn that’s why I need seniors to guide me to keep on teaching me and I my self keep on upgrading my knowledge on financial planning and investment.

Apakah gw happy di AFC?yes I am….gw punya temen2 kerja yang baik2 banget dan semua doyan ketawa dan ngebanyol jadi selalu ada yang bikin senyum . Plus BOD @AidilAkbar @BudiAFC dan mba Lisa Soemarto yang baikkk banget dan care abiess…



ok that’s it curcol for now…
btw Im gonna discuss about education fund or holiday soon….see u on next post
mwaxxx
loadsa love,

Dini
 
BLOG DESIGN: 188* DESIGN STUDIO © 2010